Renstra

PENGANTAR KETUA PROGRAM STUDI

 Rencana Strategis Program Studi Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian 2009 -2013 pada dasarnya merupakan kelanjutan dari Renstra Fakultas Pertanian 2009-2013. Rencana Strategis 2009-2013 ini dibuat berdasar kepada: 1) Hasil evaluasi diri yang menggambarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman Fakultas Pertanian, 2) Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional, 3) Isu Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, dan 4) Renstra Universitas Trunojoyo.

Rencana Strategis Program Studi Teknologi Industri Pertanian mengacu pada Rencana Strategis Fakultas Pertanian 2009-2013 yang telah disahkan oleh Senat Fakultas Pertanian, merupakan arah pengembangan Fakultas Pertanian dalam 3 (tiga) tahun ke depan, untuk digunakan sebagai dasar penyusunan Renstra Fakultas, Jurusan dan Unit-Unit lain di lingkungan Fakultas Pertanian.

Bangkalan,Desember 2009

 

Supriyanto, STP, MP

 

ARAH KEBIJAKAN PROGRAM STUDI

TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Program Studi Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian, yang merupakan salah satu prodi terkemuka di Indonesia, didirikan pada tahun 2001 dan kampusnya terletak di kota Bangkalan, menjadi tumpuan bagi pembangunan masyarakat pada umumnya, dan khususnya bagi pengembangan kota Bangkalan.

Di tingkat lokal, Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Pertanian bertanggung jawab terhadap kelangsungan dan perkembangan potensi kota Bangkalan sebagai wilayah pertanian lahan kering hingga wilayah lautan Hindia dan sangat potensial dari sisi sumberdaya kelautan dan pertambangan dengan kondisi sosial-ekonomi masyarakat yang relatif rendah.

Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Pertanian juga bertanggung jawab untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, memelihara kelestarian lingkungan dan budaya, ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, serta secara aktif berperan dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa.

Program Studi Teknologi Industri Pertanian Universitras Trunojoyo Madura dituntut untuk memperbaiki kualitas proses pendidikannya disertai dengan upaya peningkatan relevansinya dalam rangka persaingan global. Diharapkan pada masa mendatang, Jurusan ini sanggup mensejajarkan dirinya Jurusan / Program Studi sejenis yang telah lebih maju  di Indonesia.

Untuk mewujudkan visi dan misi yang diembannya, Program Studi Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian telah membuat program jangka panjang 3 tahun ke depan dalam suatu dokumen Rencana Strategis Program Studi Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian 2009-2013. Penyusunan Rencana Strategis didasarkan kepada 3 Pilar Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional, yaitu (1) Pemerataan dan perluasan akses pendidikan, (2) peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing, dan (3) penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik. Tiga Isu Strategis yang tertuang dalam Dokumen HELTS (Higher Education Long Term Strategy) 2003-2010 Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, yaitu (1) daya saing bangsa, (2) otonomi dan desentralisasi, dan (3) kesehatan organisasi juga merupakan isu strategis yang juga digunakan sebagai dasar dalam menyusun Rencana Strategis Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian 2009-2013.

Penyusunan Rencana Strategis Program Studi Teknologi Industri, Pertanian Fakultas Pertanian 2009-2013 diawali dengan evaluasi diri untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang kemudian digunakan dalam menyusun isu strategis. Ada tiga isu utama dalam Rencana Strategis Program Studi Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian 2009-2013, yaitu (1) otonomi, (2) penyehatan organisasi, dan (3) peningkatan daya saing nasional. Otonomi diharapkan memberikan peluang untuk akselerasi dan ruang gerak lebih leluasa bagi dinamika perkembangan Program Studi Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian di kemudian hari. Isu penyehatan organisasi dipilih karena organisasi yang sehat menjadi prasyarat utama untuk dapat berkontribusi pada kebebasan akademik, inovasi dan kreativitas, mendorong efisiensi, efektivitas, dan tanggungjawab organisasi, dan menjadikan perguruan tinggi sebagai aset bukan sebagai beban. Isu peningkatan daya saing nasional dilaksanakan dengan mendorong program/disiplin ilmu yang dapat menaikkan daya saing bangsa melalui peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Dengan menggunakan tolok ukur LRAISE (leadership, relevansi pendidikan, akademik atmosfir, manajemen internal, sustainabilitas, efisiensi dan produktivitas), ketiga isu strategis kemudian dijabarkan ke dalam kebijakan-­kebijakan. Terdapat 7 kelompok kebijakan dasar Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Pertanian, yaitu (1) Bidang Organisasi dan Manajemen, (2) Bidang Pengembangan Pendidikan, (3) Bidang Pengembangan Penelitian, (4) Bidang Pengembangan Pengabdian kepada Masyarakat, (5) Bidang pengembangan Kemahasiswaan, (6) Bidang pengembangan Internasionalisasi, dan (7) Bidang Penunjang Penyelenggaraan Program Studi Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian. Setiap bidang kebijakan dasar tersebut kemudian disusun rencana program nya selama 5 tahun ke depan.

 VISI, MISI, DAN TUJUAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

A. VISI

Menjadi program studi yang menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian yang professional dan berdaya saing di tingkat regional maupun nasional dan kewirausahaan di bidang agroindustri berbasis pembangunan berkelanjutan pada akhir tahun 2020.

 B. M  I  S I

  1. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang profesional dengan selalu mengantisipasi kebutuhan dan perkembangan ilmu dan teknologi.
  2. Menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan sarjana yang memiliki jiwa kewirausahaan dan keahlian di bidang pengelolaan agroindustri, serta bermoralitas tinggi.
  3. Menyelenggarakan penelitian di bidang agroindustri yang aplikatif dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat serta perkembangan iptek.
  4. Menyelenggarakan pengabdian di bidang agroindustri yang terintegrasi dan berkelanjutan.
  5. Menyelenggarakan jejaring yang luas dalam segala bidang di tingkat nasional dan regional.

 

C. TUJUAN

  1. Menghasilkan proses pembelajaran yang mengacu pada sumber-sumber mutakhir, mengintegrasikan soft skill, hard skill, dan moralitas.
  2. Menghasilkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien berorientasi pada pembelajaran berbasis kebutuhan dan aktivitas mahasiswa (student-centered learning).
  3. Menghasilkan lulusan yang berjiwa kewirausahaan, kompeten di bidang agroindustri, bermoral tinggi,  dan berkemampuan sosial.
  4. Menghasilkan karya-karya penelitian yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat
  5. Mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lingkungan sekitar.
  6. Menghasilkan jejaring yang luas dengan berbagai lembaga yang berkaitan di tingkat nasional dan regional.

 

EVALUASI DIRI

Dalam melakukan evaluasi diri program studi TIP, analilis situasi dikelompokkan menjadi dua, yaitu (1) situasi internal dan (2) situasi eksternal. Situasi internal meliputi analisis kekuatan dan kelemahan, sedangkan untuk situasi eksternal meliputi analisis peluang dan tantangan. Kondisi institusional Program Studi Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian diukur menggunakan sejumlah parameter, yang biasa disingkat dengan LRAISE, yaitu: Leadership, Relevansi Pendidikan, Atmosfir Akademik, Internal Management, Sustainabilitas, serta Efisiensi dan Produktivitasnya.as

 I.       SITUASI  INTERNAL (KEKUATAN DAN KELEMAHAN)

a. Kepemimpinan (Leadership)Kekuatan

  • Struktur organisasi sederhana dan mudah dipahami
  • Tupoksi (tugas pokok dan fungsi) masing-masing koordinator yang jelas
  • Adanya mekanisme reward and punishment dalam
  • Komunikasi yang terbuka dalam prodi TIP

Kelemahan

  • Proses pengambilan keputusan berjalan kurang cepat karena harus dikoordinasi dengan seluruh komponen organisasi.
  • Penganggaran kegiatan yang bersifat terpusat
  • Penggunaan  staf administrasi akademik fakultas secara bersama yang juga melayani program studi lain

 b. Relevansi Pendidikan

Kekuatan

  • Program studi TIP telah memiliki kualifikasi akreditasi B.
  • Belum banyak universitas yang memiliki program studi TIP
  • Kurikulum berbasis kompetensi yang berorientasi pada ilmu-ilmu terapan, kewirausahaan dan bersifat umum.  Hal ini memungkinkan lulusan S1 dapat bersaing memasuki pasar kerja yang cukup tinggi dan variatif.
  • Penyusunan kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan stakeholder
  • Penerapan metode SCL dalam pembelajaran
  • Dalam setiap mengadakan revisi kurikulum selalu mengundang stake holder untuk menerima masukan  sejauh mana kebutuhan industri dapat diselaraskan dengan program studi Teknologi Industri Pertanian.

 

Kelemahan

  • Jumlah dosen yang berkualifikasi S-3 masih rendah (6,25%), sebagian besar masih berkualifitasi S2 orang (93,75%).
  • Kurikulum belum sepenuhnya berorientasi kepada dunia kerja.
  • Jumlah lulusan yang bekerja di luar bidang studinya belum terdata dengan baik, tetapi ditengarai jumlahnya cukup besar.
  • Perkembangan yang terjadi di masyarakat tidak dapat segera diikuti oleh perubahan kurikulum.

c.         Atmosfir Akademik

Kekuatan

  • Sudah terbentuknya unit penjaminan mutu dari tingkat universitas sampai prodi
  • Penerapan metode SCL dalam pembelajaran
  • Banyaknya penelitian dosen maupun mahasiswa yang mendukung kegiatan PBM
  • Tersedianya layanan internet gratis  dalam proses belajar mengajar
  • Semakin meningkatnya kualitas dosen baik dalam pencapaian gelar akademik maupun sebutan profesional yang secara langsung turut berperan dalam perbaikan kualitas proses belajar mengajar.
  • Semakin banyak kerjasama dalam proses pengembangan atmosfir akademik telah ditindaklanjuti oleh jurusan dan fakultas.

Kelemahan

  • Belum banyak MoU antara lembaga dengan industri terkait  mengenai magang di industri.
  • Penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran masih belum optimal
  • Jumlah perolehan paten dan tulisan dalam bentuk buku masih rendah
  • Rendahnya relevansi antara kegiatan pendidikan dengan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang menjadi penyebab lemahnya efektifitas pem belajaran mahasiswa.
  • Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan yang relatif tinggi namun tidak selalu selaras dengan masa tunggu lulusan untuk memperoleh pekerjaan.

d.     Manajemen Internal

Kekuatan

  • Ada mekanisme pengajuan anggaran untuk jurusan/laboratorium dalam rangka pengadaan alat-alat dan perbaikan gedung laboratorium.
  • Mekanisme pengusulan dan pembagian  dana antara universitas, Fakultas dan Jurusan telah diatur jelas.
  • Manajemen pengelolaan program studi telah memenuhi prinsip kredibel, akuntabel, rensponsibel, adil dan transparan.

Kelemahan

  • Rendahnya kapasitas tenaga administrasi dalam mendukung kinerja organisasi, menjadikan program pengembangan kemampuan tenaga administrasi sesuatu yang krusial dan mendesak
  • Perencanaan belum mengacu kepada kebutuhan riil, tetapi masih lebih didasarkan kepada pagu anggaran tahun-tahun sebelumnya dengan beberapa penyesuaian untuk tahun yang berbeda.
  • Belum ada mekanisme monitoring dan evaluasi internal yang ketat dalam pengadaan, penggunaan dan pelaksanaan anggaran di lapang, kecuali dalam hal kecocokan antara uang yang dikeluarkan dari suatu mata anggaran dengan pertanggungjawaban keuangannya (SPJ).
  • Sistem keuangan belum berorientasi pada output dan outcome, tetapi masih pada input dan proses, sehingga tujuan dari setiap kegiatan dalam perencanaan terabaikan, bahkan kadang tidak jelas.
  • Prodi tidak memiliki kewenangan yang cukup dalam pengembangan manajemen sumberdaya manusia, hal tersebut disebabkan belum memiliki tenaga administrasi di tingkat prodi.
  • Kemampuan manajerial terutama dalam perencanaan dan pengendalian atas aktivitas, serta inventarisasi dan pengelolaan aset belum dimiliki secara memadai.
  • Rendahnya kemampuan dalam mengembangkan kapasitas perencanaan berbasis aktivitas.

e.         Sustainabilitas

Kekuatan

  • Prodi memiliki unit-unit dan aset (laboratorium dan unit produksi) yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai unit penghasil tambahan dana bagi kegiatan tri dharma perguruan tinggi di samping potensi masyarakat yang dapat dielaborasi dan belum tersentuh selama ini.
  • Adanya Ikatan Alumni yang mendukung kegiatan pembelajaran salah satunya adalah penggalangan dana. Dengan demikian, pada waktu mendatang dana-dana demikian dapat menjadi salah satu sumber dana bagi kelangsungan Universitas.
  • Pengembangan universitas menuju Entrepreneurial university sangat relevan dengan kompentensi keilmuan Prodi Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian.

Kelemahan

Pengelolaan aset-aset yang belum optimal disebabkan oleh birokrasi yang kaku, kesadaran dan dukungan yang masih rendah terhadap pentingnya pengelolaan aset serta Sistem keorganisasian yang kurang mendukung.

f.          Efisiensi dan Produktivitas

Kekuatan

  • IPK rata-rata mahasiswa sudah di atas 3.00
  • Terdapat    Unit Penjaminan Mutu (UPM) baik di tingkat Universitas maupun fakultas yang terus berupaya untuk melakukan perbaikan SOP PBM.
  • Resource sharing  pada beberapa kegiatan, misalnya saling memanfaatkan dosen antar jurusan dan antar fakultas maupun penggunaan alat laboratorium.

Kelemahan

  • Angka AEE yang telah cukup baik yaitu rata-rata 11,59% dengan lama studi rata-rata 4,6 tahun.
  • Sarana dan prasarana laboratorium untuk proses praktikum di prodi masih kurang.
  • Beberapa peralatan laboratorium dalam kondisi rusak sehingga menurunkan produktivitas laboratorium.
  • Kebijakan universitas dan fakultas yang mendorong prodi meningkatkan daya tampung namun tidak diikuti dengan peningkatan kualitas input, laboratorium dan sarana lain secara signifikan akan menurunkan efisiensi dan produktivitas prodi

II.     SITUASI EKSTERNAL (PELUANG DAN ANCAMAN)

Peluang

  1. Program Revitalisasi Pertanian termasuk didalamnya pengembangan Agroindustri memberikan peluang bagi Prodi Teknologi Industri Pertanian untuk berperan aktif.
  2. Sumber daya manusia dan sumber dana dari dalam dan luar negeri belum banyak digali untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin.
  3. Demografi, geografi, dan potensi daerah Jawa Timur, khususnya Madura cukup besar untuk bersinergi dalam pengembangan daerah.
  4. Akses informasi yang tak terbatas dan mudah dijangkau dengan semakin pesatnya teknologi informasi.
  5. Institusi riset daerah dan nasional yang dapat dimanfaatkan bagi pengembangan riset.
  6. Reformasi perguruan tinggi, terutama dalam kebijakan anggaran kompetisi dan anggaran berbasis kinerja memberikan peluang bagi program studi untuk bersaing.

Ancaman

  1. Tuntutan masyarakat, dunia usaha, dan industri akan lulusan dan produk teknologi yang tinggi melalui komersialisasi riset.
  2. Semakin banyak perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia yang tumbuh lebih profesional dan mengembangkan program studi yang kompetitif.
  3. Persaingan kerja lulusan yang semakin ketat terutama pada era global, bukan hanya dengan lulusan dalam negeri, tetapi juga dengan tenaga kerja asing.
  4. Globalisasi dan perdagangan bebas sangat membutuhkan kreativitas Program Studi meningkatkan nilai jualnya di pasar bebas.

 ISU STRATEGIS

Dalam penyusunan isu strategis Program Studi Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian, hasil evaluasi diri dan Isu Strategis Pendidikan Tinggi Nasional yang tercantum dalam naskah HELTS digunakan sebagai dasar. Terdapat dua isu utama yang akan dikerjakan dalam tiga tahun ke depan oleh Program Studi Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian, yaitu (1) penyehatan organisasi, dan (2) peningkatan daya saing nasional. Kedua isu tersebut kemudian dijabarkan dalam empat bidang, yaitu 1) Organisasi dan Manajemen, 2) Pendidikan dan Kemahasiswaan, 3) Penelitian, 4) Pengabdian kepada masyarakat.

 A. BIDANG ORGANISASI  DAN  MANAJEMEN

  1. Pengembangan kapasitas institusional baik berupa perbaikan kapasitas manajemen, penyelenggaraan layanan, keberlanjutan penyelenggaraan Prodi Teknologi Industri Pertanian, akuntabilitas, efisiensi, dan peran serta tanggungjawab sosialnya.
  2. 2.    Good governance.
  3. Pengembangan sumber daya manusia.
  4. Sistem penjaminan mutu.

B. BIDANG PENDIDIKAN DAN KEMAHASISWAAN

  1. Pendidikan yang berkualitas dengan standar nasional dan relevan dengan kepentingan masyarakat.
  2. Keterbatasan sumber daya untuk penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas.
  3. Pengembangan soft-skill mahasiswa untuk meningkatkan daya saing lulusan di masyarakat.

C. BIDANG PENELITIAN

Peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian serta pengembangan relevansi penelitian untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan enterpreneurship.

D. BIDANG PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas dengan didukung kegiatan penelitian dapat menjadi sarana belajar mahasiswa yang efektif serta mendukung enterpreneurship.

KEBIJAKAN DASAR DAN RENCANA PROGRAM 2009 – 2013

 A.   Pendidikan dan Kemahasiswaan

Arah Kebijakan:

  1. Meningkatkan jumlah mahasiswa Prodi TIP yang berkualitas
  2. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran
  3. Meningkatkan kualitas kegiatan ekstra maupun intra kemahasiswaan
  4. Meningkatkan sarana dan prasarana proses belajar mengajar dan pengembangan kegiatan kemahasiswaan

Program:

  1. Peningkatan penyediaan jurnal/buku terbaru untuk mendukung PBM
  2. Peningkatan penggunaan jurnal ilmiah dalam perkuliahan
  3. Peningkatan penggunaan jurnal ilmiah dalam karya ilmiah
  4. Peningkatan jumlah mahasiswa peserta lomba karya ilmiah
  5. Peningkatan jumlah dosen dan mahasiswa yang mengikuti seminar nasional atau internasional
  6. Peningkatan jumlah dosen dan mahasiswa yang mampu melakukan penelitian yang didanai lembaga eksternal
  7. Peningkatan jumlah mahasiswa dan dosen yang melakukan publikasi
  8. Peningkatan jumlah pengabdian masyarakat dosen dan mahasiswa.
  9. Peningkatan jumlah mahasiswa yang mampu mencapai skor TOEFL 450
  10. Peningkatan jumlah mahasiswa yang mampu menggunakan teknologi informasi
  11. Peningkatan jumlah jenis aplikasi teknologi informasi yang dikuasai mahasiswa
  12. Peningkatan jumlah kegiatan kewirausahaan
  13. Pengembangan kurikulum bermuatan kewirausahaan.
  14. Peningkatan ketersediaan ruang dan peralatan laboratorium

B.   Peningkatan Manajemen Lembaga

Arah Kebijakan:

  1. Meningkatkan keteraturan dan kecepatan kerja Prodi
  2. Meningkatkan pengelolaan program studi yang kredibel, akuntabel, rensponsibel, adil dan transparan.

 Program:

  1.  Peningkatan jumlah dan efektivitas peraturan-peraturan
  2. Peningkatan pelaksanaan pengawasan
  3. Penetapan standar layanan
  4. Peningkatan pemenuhan standar layanan
  5. Peningkatan kapasitas tenaga pendukung penyelenggaraan pendidikan dan administrasi

C.   Arah Kebijakan dan Program Bidang Penelitian dan Publikasi

Arah Kebijakan:

Meningkatkan jumlah dan mutu penelitian dan publikasinya hingga terakui di tingkat nasional dan internasional.

 Program:

  1. Peningkatan jumlah penelitian dan yang didanai pihak eksternal
  2. Peningkatan jumlah publikasi di tingkat nasional dan internasional
  3. Peningkatan jumlah kerjasama bidang penelitian
  4. Peningkatan perolehan hak paten

D.   Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama

Arah Kebijakan:

Meningkatkan kemampuan dosen dan mahasiswa dalam mengakses dana eksternal untuk pengabdian masyarakat, dan melaksanakan pengabdian masyarakat yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 Program:

  1. Peningkatan jumlah pengabdian masyarakat yang didanai pihak eksternal.
  2. Peningkatan jumlah kerjasama dengan pemerintah guna peningkatan kesejahteraan masyarakat.
  3. Penyelenggaraan desa binaan untuk pengabdian masyarakat terpadu.
  4. Penyelenggaraan transfer teknologi secara terprogram.

INDIKATOR KINERJA

INDIKATOR KINERJA PROGRAM : Menghasilkan sumberdaya manusia yang bermoral, berpengetahuan

dan ketrampilan tinggi, serta memiliki jiwa kewirausahaan

Program

Indikator

Kinerja yg akan dicapai

Sistem promosi dan rekrutmen mahasiswa yang memadai untuk mendapatkan input mahasiswa yang berkualitasKualitas mahasiswa baru

  • Input mahasiswa melalui jalur SNMPTN bertambah
  • Berkurangnya jumlah calon mahasiswa non eksak yang diterima di prodi TIP

Orientasi mahasiswa baruAdaptasi mahasiswa baru terhadap kehidupan kampus

  • Berkurangnya mahasiswa baru yang pindah ke prodi atau perguruan tinggi lain

Penyelenggaraan perkuliahan yang efektif

  • IPK mahasiswa
  • Masa studi mahasiswa
  • Jumlah lulusan dengan IPK ≥ 3,00 dengan masa studi ≤ 8 semester

Pembimbingan yang efektif dan pemberian fasilitas dalam penyelesaian tugas akhirWaktu penyelesaian PKL dan skripsi

  • Waktu penyelesaian PKL ≤ 1 semester
  • Waktu penyelesaian Skripsi  ≤ 1 semester

Peningkatan kemampuan berbahasa InggrisSkor TOEFL

  • Jumlah mahasiswa dengan skor TOEFL ≥ 450 meningkat

Peningkatan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dan penerapannya

  • Peningkatan jumlah mahasiswa peserta lomba karya ilmiah
  • Peningkatan jumlah dosen dan mahasiswa yang mengikuti seminar nasional atau internasional
  • Peningkatan jumlah penelitian yang didanai lembaga eksternal
  • Peningkatan jumlah publikasi
  • Peningkatan jumlah pengabdian masyarakat
  • Jumlah proposal PKM meningkat
  • Jumlah PKM yang didanai meningkat
  • Jumlah mahasiswa peserta lomba karya ilmiah nasional bertambah setiap tahun
  • Jumlah dosen dan mahasiswa yang mengikuti seminar nasional dan internasional bertambah setiap tahunnya
  • Jumlah penelitian yang didanai lembaga eksternal bertambah setiap tahun
  • Jumlah publikasi di jurnal terakreditasi semakin bertambah setiap tahun
  • Jumlah pengabdian masyarakat bertambah setiap tahun

Peningkatan keterbaruan informasi akademik dalam perkuliahan

  • Peningkatan penyediaan jurnal/buku terbaru
  • Peningkatan penggunaan jurnal ilmiah dalam perkuliahan
  • Peningkatan
  • penggunaan jurnal ilmiah dalam karya ilmiah
  • Penambahan jumlah buku dan jurnal setiap tahun
  • Dosen menggunakan 5-10 jurnal 5-10 tahun terakhir untuk bahan kuliah
  • Setiap skripsi mengacu sedikitnya 5 artikel dari jurnal terakreditasi

Peningkatan kerjasama dengan stake holderJumlah mitra kerja

  • Jumlah mitra kerja meingkat setiap tahun
    • Peningkatan kemampuan ketrampilan teknologi informasi
    • Peningkatan jumlah kegiatan kewirausahaan
    • Pengembangan kurikulum bermuatan kewirausahaan
    • Pengembangan jiwa kewirausahaan
    • Jumlah mahasiswa yang mampu menggunakan teknologi informasi bertambah tiap tahun
    • Jenis aplikasi teknologi informasi yang ditawarkan kepada mahasiswa bertambah setiap tahun
      • Peningkatan jumlah mahasiswa yang mampu menggunakan teknologi informasi
      • Peningkatan jumlah jenis aplikasi teknologi informasi yang dikuasai mahasiswa
      • Jenis dan jumlah peserta kegiatan kewirausahaan bertambah setiap tahun
      • Muatan kewirausahaan dalam kurikulum bertambah setiap tahun

Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran

  • Peningkatan ketersediaan ruang dan peralatan laboratorium
  • Penyediaan ruang baca, ruang diskusi, ruang istirahat bagi para mahasiswa
    • Ruang dan peralatan yang tersedia (avail­able) untuk praktikum dan penelitian dosen serta mahasiswa bertambah setiap tahun menuju kecukupan
    • Jumlah buku/informasi akademik di ruang baca perlu ditambah

Pengembangan Capacity Building

  • Sistem Penjaminan Mutu
  • Memiliki Standar Mutu
  • Memiliki Manual Mutu
  • Memiliki Instruksi Kerja
  • Memiliki Manual Prosedur

Peningkatan  Kualitas SDM

  • Jumlah Dosen S3
  • Jumlah dosen kualifikasi S3 meningkat
  • Beban Kerja Dosen rata-rata 12-16 SKS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *